Selasa, 25 Februari 2014

ADJEKTIVA DALAM BAHASA JAWA DIALEK SOLO, JAWA TENGAH



Desi Riantika
Bahasa Indonesia

ADJEKTIVA DALAM BAHASA JAWA DIALEK SOLO, JAWA TENGAH
Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat (Hasan Alwi, 2003 : 171).
Ø  Adjektiva dari segi perilaku semantisnya
1.      Adjektiva bertaraf
a.         Adjektiva pemeri sifat. Dapat memeriksa kualitas dan intensitas yang bercorak fisik atau mental.
-           adem (dingin). Dalam KBBI berarti bersuhu rendah bila dibandingkan dengan suhu tubuh manusia.
Banyu kae adem = Air itu dingin
-          Resik (bersih). Dalam KBBI berarti bebas dari kotoran.
Omah kae resik = Rumah itu bersih
-          Cetek (dangkal). Dalm KBBI berarti tidak dalam.
Kali kae cetek = Sungai itu dangkal
b.         Adjektiva ukuran. Mengacu ke kualitas yang dapat di ukur dengan ukuran yang sifatnya kuantitatif.
-          Dowo (panjang). Dalam KBBI berarti berjarak jauh ( dari ujung ke ujung).
Tali seng dowo = tali yang panjang
-          Tebel (tebal). Dalam KBBI berarti kasar atau nyata kelihatan.
Buku biru seng tebel = buku biru yang tebal
-          Cilik (kecil). Dalam KBBI berarti kurang besar (keadaanya dsb) daripada yang biasa.
Awake cah kae cilik = badan anak itu kecil
c.         Adjektiva warna. Mengacu ke berbagai warna.
-          Abang  (merah). Dalam KBBI berarti warna dasar yang serupa dengan warna darah.
Jipuke baju seng warna abang = Ambilkan baju yang warna merah
-          Ireng (hitam). Dalam KBBI berarti warna dasar yang serupa dengan warna arang.
Motore warnane ireng = Motornya berwarna hitam
-          Ijo (hijau). Dalam KBBI berarti warna dasar yang serupa dengan warna daun.
Godong kae ijo = Daun itu hijau
d.        Adjektiva waktu. Mengacu ke masa proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.
-          Suwi ( lama). Dalam KBBI berarti panjang antaranya.
Wes suwi aku ngenteni kuwe = sudah lama saya menunggu kamu
-          Alon (pelan). Dalam KBBI berarti bergerak dengan perlahan.
Nek numpak motor alon wae = kalau naik motor pelan saja
-          Sering (sering). Dalam KBBI berarti kerap atau acap.
Kuwe sering dolan = kamu sering main
e.         Adjektiva jarak. Mengacu keruang antara dua benda, tempat atau maujud sebagai pewatas nomina.
-          Cedak (dekat). Dalam KBBI berarti pendek atau tidak jauh jaraknya.
Omahku cedak = Rumah saya dekat
-          Adoh (jauh). Dalam KBBI berarti panjang antaranya.
Pasar senin kae adoh = Pasar senin itu jauh
-          Sempit (sempit). Dalam KBBI berarti kurang dari ukuran luas (besar0 yang diperlukan.
Nek numpak bus kota sempit = kalau naik bus kota sempit.
f.          Adjektiva sikap batin. Bertalian dengan pengacuan suasana hati.
-          Nesu (marah). Dalam KBBI berarti sangat tidak senang.
Dinda lagi nesu = Dinda sedang marah
-          Wani (berani). Dalam KBBI berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar.
Kuwe pasti wani = kamu pasti berani
-          Loro (sakit). Dalam KBBI berarti merasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu.
Awaku loro kabeh = badan saya sakit semua
g.         Adjektiva cerapan. Bertalian dengan pancaindera.
-          Biseng (bising). Dalam KBBI berarti ramai hingga menyebabkan telinga seperti pekak.
Kelas kae biseng koyo pasar = kelas itu bising seperti pasar
-          Terang (terang). Dalam KBBI berarti dalam keadaan dapat dilihat.
Kamar ku terang banget = kamar saya terang sekali
-          Alus (halus). Dalam KBBI berarti lembut.
Kulit mu alus tenan = kulit kamu halus sekali
2.      Adjektiva tak bertaraf
-          Bulet (bulat). Dalam KBBI berarti berbentuk lingkaran.
Neker bentuke bulet = kelereng bentuknya bulat
-          Lurus (lurus). Dalam KBBI berarti memanjang hanya dalam satu arah
Gawe garis lurus = buatla garis lurus
-          Bengkok (bengkok). Berarti tidak lurus.
Pisau kae bengkok = pisau itu bengkok

Ø  Adjektiva dari segi bentuknya
1.      Adjektiva dasar (monomorfemis).
Sebagian besar adjektiva dasar mrupakan bentuk yang monomorfemis, meskipun ada yang berbentuk pengulangan semu.
-          Gedi (besar). Dalam KBBI berarti lebih dari ukuran sedang.
Buku kae gedi banget = buku itu besar sekali
-          Alon-alon (hati-hati). Dalam KBBI berarti waspada.
Nek arep mangkat kerjo alon-alon = kalau mau berangkat kerja hati-hati
-          Ecek-ecek (pura-pura). Dalam KBBI berarti tidak sesungguhnya.
Dinda sakite ecek-ecek = dinda sakitnya pura-pura
2.      Adjektiva turunan (polimorfemis)
Adjektiva turunan dapat berupa hasil pengafiksan, pengafiksan dengan infiks, atau hasil serapan dari bahasa lain.
-          Gemeter (gemetar). Dalam KBBI berarti menggigil karena ketekutan.
Awaku gemeter pas arep di wawancara = badan saya gemetar saat akan diwawancara
-          Semerbak (semerbak). Dalam KBBI berarti harum.
Mambu kembang kae semerbak = wangi bunga itu semerbak
-          Gemerlap (gemerlap). Dalam KBBI berarti berlilauan.
Gemerlap lampu neng kota apik banget = gemerlap lampu di kota indah sekali

Senin, 17 Februari 2014

Verba Bahasa Jawa Dialek Solo, Jawa Tengah



 Nama : Desi Riantika
Verba Dalam Bahasa Jawa Dialek Solo, Jawa Tengah
Verba sering disebut kata kerja. Verba mengandung makna inheren perbuatan (aksi), proses, keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
v  Verba yang menyatakan proses
1.      Tibo, yang memiliki arti jatuh. Dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) jatuh berarti turun atau meluncur dengan cepat karena gravitasi bumi.
2.      Mbledos, yang memiliki arti meletus. Dalam KBBI meletus berarti pecah atau terbuka dengan tiba-tiba karena adanya tekanan atau dorongan yang sangat kuat sehingga mengeluarkan bunyi yang sangat keras.
3.      Munggah , yang memiliki arti naik. Dalam KBBI naik berarti bergerak keatas atau ketempat yang lebih tinggi.
4.      Lunggoh, yang memiliki arti duduk. Dalam KBBI duduk berarti meletakan tubuh dengan bertumpu pada pantat.
5.      Nguning, yang memiliki arti menguning. Dalam KBBI menguning berarti menjadi kuning.
6.      Nggaring, yang memiliki arti mengering. Dalam KBBI mengering berarti menjadi kering.
7.      Keli, yang berarti hanyut. Dalam KBBI hanyut berarti terbawa arus.
8.      Gogrok, yang berarti rontok. Dalam KBBI rontok berarti jatuh atau gugur dalam jumlah yang banyak.
9.      Kebakar, yang berarti terbakar. Dalam KBBI terbakar artinya sudah atau sedang berkobar.
10.  Medun, yang berarti turun. Dalam KBBI turun berarti bergerak ke arah bawah.

v  Verba yang menyatakan perbuatan
1.      Mangan, yang berarti makan. Makan dalam KBBI berarti memasukan sesuatu kedalam mulut kemudian mengunyah dan menelanya.
2.      Tuku, yang berarti beli. Beli dalam KBBI berarti memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran dengan uang).
3.      Nggepok, yang berarti memukul. Memukul dalam KBBI berarti mengenakan sesuatu yang keras atau berat dengan kekuatan.
4.      Melaku, yang berarti berjalan. Berjalan dalam KBBI berarti melangkahkan kaki bergerak maju.
5.      Lungo. Yang berarti pergi. Pergi dalam KBBI berarti berjalan (bergerak maju).
6.      Mibur, yang berarti terbang. Terbang dalam KBBI berarti bergerak atau melayang di udara dengan tenaga sayap, atau dengan tenaga mesin.
7.      Mboco, yang berari membaca. Membaca dalam KBBI berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis.
8.      Ndelok, yang berarti melihat. Melihat dalam KBBI berarti menggunakan mata untuk memandang (memperhatikan).
9.      Ngombe, yang berarti minum. Minum dalam KBBI berarti memasukan air atau benda cair ke dalam mulut dan meneguknya.
10.  Nulis, yang berarti menulis. Menulis dalam KBBI berarti membuat huruf (angka dsb) yang dibuat (digurat dsb) dengan pena (pensil, cat, dsb).

v  Verba yang menyatakan keadaan
1.      Mumet, yang berarti pusing. Pusing dalam KBBI berarti sakit kepala.
2.      Nyenengne, yang berarti menyenangkan. Menyanangkan dalam KBBI berarti menjadikan senang.
3.      Wanekne, yang berarti memberanikan. Memberanikan dalam KBBI berarti merangsang (membuat) supaya berani.
4.      Mesakne, yang berarti mengasihani. Mengasihani dalam KBBI berarti menaruh belas kasih kepada.
5.      Nesu-nesu, yang berarti marah-marah. Marah-marah dalam KBBI berarti berkali-kali marah.
6.      Keselen, yang berarti keletihan. Keletihan dalam KBBI berarti keadaan (hal) letih.
7.      Nggiloi, yang berarti menjijikan. Menjijikan dalam KBBI berarti merasa jijik.
8.      Matek, yang berarti mati. Mati dalam KBBI berarti tidak hidup lagi.
9.      Mbenci, yang berarti membenci. Membenci dalam KBBI berarti merasa sangat tidak suka.
10.  Mareki, yang berarti mengenyangkan. Mengenyangkan dalam KBBI berarti membuat menjadi kenyang.

Verba dari segi perilaku sintaksisnya
            Dari segi sintaksisnya, pada dasarnya verba terdiri atas verba transitif dan verba taktransitif.
v  Verba transitif
      Verba transitif adalah verba yang memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif, dan objek itu dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
1.      Adek lagi mboco majalah. Yang dalam bahasa indonesia berarti adik sedang membaca majalah. (eka transitif)
2.      Bapak lagi ngombe kopi. Yang dalam bahasa indonesia berarti bapak/ayah sedang minum kopi. (eka transitif)
3.      Lisa lagi nyapu. Yang dalam bahasa indonesia berarti lisa sedang menyapu. (eka transitif)
4.      Dewi lagi mangan bubur. Yang dalam bahasa indonesia berarti dewi sedang makan bubur. (eka transitif)
5.      Bayu lagi ndelok film. Yang dalam bahasa indonesia berarti bayu sedang melihat/menonton film. (eka transitif)
6.      Bapak nguncalke buku mbak nang mejo. Yang dalam bahasa indonesia berarti ayah melemparkan buku kakak ke meja. (dwi transitif)
7.      Ibu nang pasar karo mbak. Yang dalam bahasa indonesia berarti ibu pergi kepasar bersama kakak. (dwi transitif)
8.      Lisa lagi mboco koran. Yang dalam bahas indonesia berarti lisa sedang membaca koran. (semi transitif)
9.       Dini nyuci baju naganggo rinso. Yang dalam  bahasa indonesia berarti dini mencuci baju menggunakan rinso. (semi transitif)
10.  Lisa lagi mboco. Yang dalam bahasa indonesia berarti lisa sedang membaca. (semi transitif)

v  Verba taktransitif
            Verba tak transitif adalah verba yang tidak memiliki nomina dibelakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
1.      Lisa lagi mangan. Yang dalam bahasa indonesia berarti lisa sedang makan.
2.      Petani nang deso kae nandur telo. Yang dalam bahasa indonesia berarti petani di desa itu bertanam ubi.
3.      Dini lagi adus. Yang dalam bahasa indonesia berarti dini sedang mandi.
4.      Mayat kae wes mbosok. Yang dalam bahasa indonesia berarti mayat itu telah membusuk.
5.      Godong kae wes ngijo. Yang dalam bahasa indonesia berarti daun itu telah menghijau.