Minggu, 11 Mei 2014

KOFIKS DALAM BAHASA JAWA DIALEK SOLO, JAWA TENGAH



Nama   : Desi Riantika
Kelas   :4A
Tugas   : Morfologi Lanjut

KOFIKS DALAM BAHASA JAWA DIALEK SOLO, JAWA TENGAH
Konfiks adalah afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah.
1.      Konfiks peng-an
Konfiks peng-an sangat produktif  sehingga boleh dikatakan tiap kali ada verba transitif pastilah dapat diturunkan menjadi nomina peng-an. Seperti halnya dengan nomina peng-, nomina dengan peng-an juga mempunyai beberapa alomorf, yaitu peng-an, pen-an, pem-an, penge-an, peny-an, dan pe-an.   Dalam bahasa Jawa dialek Solo kata yang mengalami afiksasi yaitu konfiks tidak mengalami perubahan. Contohnya :
Peng-an     à        pengumuman
Pen-an       à        pendapatan
Pem-an      à        pemandangan
Penge-an   à        pengecatan
Peny-an     à        penyajian
Pe-an         à        pelampiasan

2.      Konfiks per-an
Makna umum nomina dengan per-an adalah hal, keadaan, atau hasil yang dinyatakan oleh verba. Dalam bahasa Jawa dialek Solo kata yang mengalami afiksasi yaitu konfiks tidak mengalami perubahan. Contohnya :
Meminta                à        permintaan
Mencoba               à        percobaan
Hal bertani                        à        pertanian
3.      Konfiks ke-an
Nomina dengan ke-an dapat diturunkan dari verba, adjektiva, atau nomina. Bila sumbernya verba, maknanya adalah hal atau keadaan yang berhubungan dengan yang dinyatakan verba. Bila sumbernya nomina, maknanya merujuk pada keabstrakan atau wilayah. Dalam bahasa Jawa dialek Solo kata yang mengalami afiksasi yaitu konfiks tidak mengalami perubahan. Contohnya :
Keadaan kosong               à        kekosongan
Pergi                                  à        kepergian
Hal mengenai bangsa        à        kebangsaan
Kantor duta                       à        kedutaan

4.      Konfiks ber-kan
Konfiks ber-kan dalam bahasa Jawa pada dasarnya sama dengan bahasa Indonesia. Contohnya :
Senjata                        à        bersenjatakan
Atap                à        beratapkan
Alas                 à        beralaskan

5.      Konfiks ber-an
Konfiks ber-kan dalam bahasa Jawa pada dasarnya sama dengan bahasa Indonesia. Penurunan kata dengan konfiks ber-an kurang produktif. Karena itu jumlah verbanya juga terbatas. Contohnya :
Pergi                à        berpergian
Lari                  à        berlarian
Datang                        à        berdatangan

Rabu, 07 Mei 2014

SUFIKS DALAM BAHASA JAWA DIALEK SOLO, JAWA TENGAH


Nama   : Desi Riantika
Kelas   :4A
Tugas   : Morfologi Lanjut

SUFIKS DALAM BAHASA JAWA DIALEK SOLO, JAWA TENGAH
Sufiks adalah morfem terikat yang digunakan di bagian belakang kata. Sufiks biasa disebut dengan akhiran.
1.      Sufiks –kan
Sufiks –kan tidak mengalami perubahan apabila ditambahkan pada dasar kata apapun. Dalam bahasa Jawa dialek Solo, sufiks –kan sama dengan -ke. Contohnya :
Jipuk + ke = jipuke ( ambil + kan = ambilkan )
Uncal + ke = uncalke ( lempar + kan =lemparkan )
Tendang + ke = tendangke ( tendang + kan = tendangkan )

2.      Sufiks –i
Sufiks –i tidak mengalami perubahan jika ditambahkan pada dasar kata apapun baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa dialek Solo. Contohnya :
Jipuk + i = jipuki ( ambil + i = ambili)
Uncal + i = uncali ( lempar + i = lempari )
Teles + i = telesi ( basah + i = basahi )

3.      Sufiks –an
Sufiks –an tidak mengalami perubahan bentuk jika digabungkan dengan dasar kata apapun baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa dialek Solo. Contohnya :
Bereng + an = berengan ( bersama + an = bersamaan)
Jagong + an = jagongan ( duduk + an = dudukan )
Gandeng + an = gandengan ( pegang + an = pegangan )

4.      Sufiks –i, -iah, atau –wi, -wiah
Afiks yang bersufiks –i, -iah, atau –wi, -wiah memiliki dasar nomina yang berasal dari bahasa Arab. Sufiks tersebut juga sering diterapkan pada nomina serapan yang berasal dari bahasa lain. Contohnya :
Alam          à        alami                à        alamiah
Insan          à        insani                à        insaniah
Hewan       à        hewani

5.      Sufiks –if, -er, -al, -is
Sufiks –if, -er, -al, -is, diserap dari bahasa Belanda atau bahasa Inggris. Contohnya :
Praktik       à        praktis
Struktur      à        struktural
Parlemen    à        parlementer

6.      Sufiks –wan/ -wati
Sufiks –wan/ -wati mengacu pada orang yang ahli dalam bidang tertentu. Contohnya :
Ilmu + wan = ilmuwan ( orang yang ahli dalam bidang ilmu )
Budaya + wan = budayawan ( orang yang ahli dalam bidang budaya )
Rupa + wan = rupawan ( orang yang memiliki rupa elok )


7.      Sufiks –isme, -logi, dan –tas
Mula-mula sufiks –isme, -logi, dan –tas dipungut dari bahasa asing. Akan tetapi, lambat laun afiks itu menjadi produktif sehingga di anggap layak diterapkan pada dasar kata bahasa Indonesia. Contohnya :
Biologi                                                                    ekologi
Kualitas                                                                  aktifitas
Moderenisasi                                                          universitas