Kamis, 20 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA PIDATO PEJABAT



ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA PIDATO PEJABAT
Pada analisis kali ini saya akan menganalisis pidato pejabat negara yaitu pada pidato Bacharuddin  Jusuf  Habibie, tanggal 1 Juni 2011 di Jakarta. Pada pidato beliau tanggal 1 Juni 2011 di Jakarta, terdapat berbagai kesalahan. Kesalahan yang terdapat pada pidato beliau antara lain :
1.      Penggunaan Kata Jaman Dan Zaman
Bentuk tidak baku      = Jaman
Bentuk baku                = Zaman
            Pada pidato beliau terdapat kesalahan pelafalan fonem /z/ menjadi fonem /j/ pada kata zaman. Hal tersebut menjadikan kata tersebut salah. Karena kata jaman pada KBBI tidak ditemukan. Sedangkan kata zaman (KBBI 2008 : 1569) berarti : 1. Jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa; 2. Kala; waktu.
Jadi sebaiknya sebagai seorang pejabat yang dikenal banyak orang beliau dapat menjadi panutan oleh banyak kalangan, termasuk panutan beliau dalam berbahasa. Oleh karena itu pada kata tersebut dapat diubah dengan penggunaan fonem /z/ yang sesuai dengan kata zaman sehingga tidak menjadikan kata tersebut tidak memiliki makna.

2.      Penggunaan Kata Euphoria Dan Euforia
Bentuk tidak baku      = Euphoria
Bentuk baku                = Euforia
            Pada kata tersebut beliau melafalkan kata dengan lafal bahasa Inggris yaitu yuforia sesuai dengan kata euphoria yang memang berasal dari kata bahasa Inggris. Kata tersebut sudah diserap dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi kata euforia.
Euforia berarti perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan (KBBI 2008 : 384). Hal ini sejalan dengan apa yang sedang dibicarakan pada pidato tersebut. Jadi penggunaan kata yang tepat pada kata tersebut seharusnya adalah euforia.

3.      Penggunaan Kata Misalnya dan Kalau
Dalam penggunaan kata misalnya dan kalau dalam sebuah kalimat secara bersamaaan adalah salah. Kata misalnya dan kalau sama-sama menandakan kata seandainya atau seumpamanya. Jadi penggunaan kedua kata tersebut secara bersamaan menjadikan kata tersebut menjadi mubadzir. Jadi perbaikan kata ttersebut dapat digunakan salah satu dari kata tersebut. Dapat menggunakan kata misalnya atau kalau. Tidak dengan menggabungkan keduanya.

4.      Penggunaan kata weltanschauung dan pandangan hidup
Pada pidato Bacharuddin  Jusuf  Habibie, tanggal 1 Juni 2011 di Jakarta, beliau menggunakan kata weltanschauung tanpa menjelaskan apa arti dari kata tersebut. Padahal banyak dari kalangan masyarakat yang tidak mengetahui apa arti dari kata tersebut. Jadi alangkah akan lebih baiknya jika beliau mengganti kata tersebut dengan kata yang dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi kata Pandangan hidup. Dengan begitu akan mempermudah orang lain dalam memahami isi pembicaraan beliau.

ANALIAIS KESALAHAN BAHASA PADA PENULISAN PAPAN NAMA



ANALIAIS KESALAHAN BAHASA PADA PENULISAN PAPAN NAMA

1.      Pada penulisan Panin Bank
Bentuk tidak baku      = Panin Bank
Bentuk baku                = Bank Panin
Analisis :
Pada penulisan papan nama pada gambar diatas terdapat kesalahan pada cara penulisan papan nama. Penulisan papan nama dalam bahasa Indonesia pada umumnya menggunakan hukum D-M (hukum Diterangkan-Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan terletak dimuka yang menerangkan.
Dalam KBBI (2008 : 134) bank berarti badan usaha dibidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Artinya, penulisan Panin Bank adalalah salah. Penulisan kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi Bank Panin.


2.      Penulisan Mekar Jaya Perabot
Bentuk tidak baku      = Mekar Jaya Perabot
Bentu baku                  = Perabot Mekar Jaya
Analisis :
Pada penulisan papan nama pada gambar diatas terdapat kesalahan pada cara penulisan papan nama. Penulisan papan nama dalam bahasa Indonesia pada umumnya menggunakan hukum D-M (hukum Diterangkan-Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan terletak dimuka yang menerangkan. Pada kalimat diatas kata yang diterangkan adalah kata perabotnya, bukan mekar jaya.
Kata perabot dalam KBBI (2008 : 1050) berarti barang-barang perlengkapan.  Artinya penulisan Mekar Jaya Perabot adalalah salah dan yang benar adalah Perabot Mekar Jaya.





3.      Pada Penulisan Andalagi Textile
Bentuk tidak baku      = Andalagi Textile
Bentuk baku                = Tekstil Andalagi
Analisis :
Kesalahan yang terdapat pada gambar di atas adalah pada kata textile serta letak penulisan. Karena kita tinggal dan berkewarganegaraan Indonesia sebaiknya kita menjunjung tinggi bahasa Indonesia, salah satunya dengan cara menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi seharusnya penulisan papan nama sebuah toko menggunakan bahasa indonesia. Kata textile merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti bahan pakaian. Sedangkan dalam bahasa Indonesia kata textile menjadi tekstil.
Dalam KBBI (2008 : 1423) kata tekstil berarti barang tenun (seperti cita, kain putih); bahan pakaian.
Selain itu, Penulisan papan nama dalam bahasa Indonesia pada umumnya menggunakan hukum D-M (hukum Diterangkan-Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan terletak dimuka yang menerangkan. Jadi penulisan yang benar adalah Tekstil Andalagi.


4.      Pada Penulisan Noviya Taylor
Bentuk tidak baku      = Noviya Tailor
Bentuk baku                = Penjahit Noviya
Analisis :
Penulisan papan nama tempat jahitan diatas adalah salah. Kesalahan yang terdapat pada penulisan diatas ada dua, yang pertama karena menggunakan bahasa Inggris tanpa mengikuti tata cara yang benar sesuai format bahasa Indonesia, dan yang kedua letak penulisannya yang salah karena menggunakan aturan dalam bahasa Inggris.
Dalam aturan penulisan papan nama di Indonesia, maka jika ingin menggunakan bahasa Inggris, maka penggunaan bahasa Inggris setelah bahasa Indonesia terlebih dahulu , lalu penulisan dengan menggunakan bahasa Inggris tersebut dengan ukuran yang lebih kecil.
Dalam KBBI (2008 : 557) kata penjahit berarti orang yang mata pencaharianya menjahit pakaian, tas, dsb.
Jadi, penulisan yang benar sesuai format dalam bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan hukum (D-M) yaitu hukum diterangkan menerangkan. Artinya kata yang diterangkan terletak dimuka yang menerangkan. Jadi jika penulisanya menggunakan aturan dalam bahasa Indonesia maka kalimat tersebut menjadi Penjahit Noviya.





5.      Pada Penulisan Viola Salon & Rias Penganten
Bentuk tidak baku      = Viola Salon & Rias Penganten
Bentuk baku                = Salon & Rias Pengantin Viola
Analisis :
Pada penulisan papan nama yang tertera di atas terdapat dua kesalahan.
 Kesalahan yang pertama terletak pada cara penulisan papan nama. Penulisan papan nama dalam bahasa Indonesia biasanya menggunakan hukum D-M (hukum Diterangkan-Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan terletak dimuka yang menerangkan. Artinya bahwa penulisan viola salon & rias penganten adalalah salah karena seharusnya salon & rias penganten viola.
Kesalahan yang kedua ada pada penulisan kata penganten. Kata penganten merupakan kata yang tidak baku. Kata yang baku adalah kata pengantin yang artinya orang yang sedang melangsungkan pernikahanya; mempelai (KBBI 2008 : 1045). Jadi kesimpulanya adalah penulisan papan nama pada gambar diatas adalah salah dan yang benar adalah Salon & Rias Pengantin Viola


6.      Penulisan Apotik Panca Farma
Bentuk tidak baku      = Apotik Panca Farma
Bentuk baku                = Apotek Panca Farma
Analisis :
Kesalahan yang terdapat pada gambar di atas adalah pada kata apotik. Dalam penulisan bahasa Indonesia, kata apotik merupakan kata yang tidak baku. Namun, karena kita tinggal dan berkewarganegaraan Indonesia sebaiknya kita memang menjunjung tinggi bahasa Indonesia, salah satunya dengan cara menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Aturan tersebut menyangkut kata baku dan tidak baku.  Jadi seharusnya penulisan apotik menggunakan kata yang baku, yaitu apotek.
Kata apotek dalam KBBI (2008 : 82) berarti toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat.
 Jadi penulisan kata apotek adalah salah sehingga kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi Apotek Panca Farma.  

ANALISIS KESALAHAN BAHASA TATARAN EJAAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA



ANALISIS KESALAHAN BAHASA TATARAN EJAAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, UNIVERSITAS ISLAM RIAU, ATAS NAMA JUFRIADI, NPM 096211093
1.      Kesalahan Penulisan Huruf  Miring
-          Kesalahan penulisan yang digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Pada halaman tiga terdapat kalimat ‘Namun, ada ciri khas dari sufiks BMRDS seperti sufiks –un, dan –in yang membedakan dengan bahasa lain, misalnya dalam BI kata kuburkan dari kata dasar kubur  +  -kan akan mengalami perubahan bentuk menjadi kubuun apabila mendapatkan penambahan vokal /u/ pada bagian akhir dari kata dasar dalam BMRDS’.
Pada kalimat tersebut, penulisan sufiks -un dan –in tidak ditulis miring. Sedangkan menurut aturan yang berlaku sesuai kaidah yang benar untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata dapat ditulis dengan huruf miring.  Jadi penulisan kata –un dan –in seharusnya ditulis dengan huruf miring.
Jadi perbaikan kalimat tersebut adalah ‘Namun, ada ciri khas dari sufiks BMRDS seperti sufiks –un, dan –in yang membedakan dengan bahasa lain, misalnya dalam BI kata kuburkan dari kata dasar kubur  +  -kan akan mengalami perubahan bentuk menjadi kubuun apabila mendapatkan penambahan vokal /u/ pada bagian akhir dari kata dasar dalam BMRDS’.