Jumat, 14 November 2014

autobiografi desi riantika




Desi Riantika

Ini lah hidup ku


PENGANTAR
Awalnya tak pernah terfikir oleh saya bahwa saya harus membuat autobiografi. Sempat kesal kerena ditugaskan untuk membuat tugas berupa autobiografi yang menurut saya cukup rumit. Mungkin hal ini dikerenakan sifat malas yang ada dalam diri masing-masing orang. Tidak  hanya saya yang mengeluhkan mengenai tugas ini. Sebagian besar teman saya juga bersikap demikian kerena tugas yang diberikan dalam semester ini telah menumpuk dan para dosen telah mendesak untuk mengumpulkanya. Lagi-lagi ini merupakan sifat malas yang tumbuh dan mungkin berkembang pada diri mahasiswa sekarang. Tugas yang sudah lama diberikan pun tak kunjung diselesaikan sehingga tugas pun menumpuk semakin banyak.  Tapi saya yakin bahwa ini adalah suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengalaman sekaligus latihan menulis.
Tugas untuk membuat  autobiografi ini diberikan oleh dosen saya yaitu ibu Ermawati S, S.Pd., M.A.  dosen yang menurut saya cukup baik dan ramah. Kata-kata di bagian kedua tadi bukan bagian dari rayuan saya karena hal itu memang benar apa adanya. Walau belum mengenalnya lebih dekat, saya sudah menaruh kesan kepada beliau karena beliau yang menurut saya memiliki sifat ramah kepada orang-orang disekitarnya.
Semoga beliau selalu sehat sehingga dapat mengubah mahasiswa untuk menjadi lebih baik melalui ilmu pendidikan yang dimiliki olehnya.
Salam.
                                                Desi Riantika
                                    Pekanbaru, Oktober 2014






Bagian Pertama
Pelalawan,
Tempat Kelahiran
N
ama saya Desi Riantika, biasa dipanggil dengan nama bagian depan saya yaitu Desi. Saya berjenis kelamin perempuan dan dilahirkan di Pelalawan pada 03 Desember 1994, tepatnya di Puskesmas Ukui pada hari Sabtu. Saya anak bungsu dari empat bersudara yang dikepalai oleh bapak Hartoyo dan Ibu Edi Supadmi.
Keluarga saya tinggal di Desa Air Emas, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Sebuah desa yang telah saya cintai. Potensi sumber daya alamnya yang sangat besar. Minyak bumi di Kecamatan Kerumutan, gas alam di Kecamatan Langgam, batubara di Kecamatan Ukui dan Pngkalan Lesung serta memiliki areal perkebunan sawit yang cukup luas.
Kabupaten Pelalawan memiliki luas wilayah lebih kurang 12.490,42 Km2. Sebelah timur berbatas dengan Kabupaten Karimun dan Selat Malaka, sebelah barat berbatas dengan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Bengkalis dan sebelah selatan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Pada saat ini Kabupatan Pelalawan telah berkembang menjadi 12 Kecamatan, dengan ibu kota Kabupaten di Pangkalan Kerinci (Setanggi).
Kabupaten Pelalawan memiliki potensi wisata yang cukup besar, terutama potensi wisata alam. Potensi ini dimiliki oleh semua kecamatan di Kabupaten Pelalawan.  Potensi tersebuat antara lain adalah danau, pantai, wisata hutan lindung, sumber air panas, garis lintang katulistiwa yang disebut dengan garis equator dan gulungan air yang disebut bono yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan masyarakat dan masih banyak lagi potensi yang lainya.
Tidak hanya hal itu yang membuat saya mencintai daerah kelahiran saya. Yang lebih membuat saya mencintai tempat kelahiran saya adalah masyarakat yang ada pada daerah yang saya tempati memiliki sikap yang ramah dan perduli satu sama lain. Saling perduli antar tetengga sangat hanggat saya rasakan di desa saya. Suatu hal yang tidak saya temukan di daeah perkotaan yang jauh dari rasa perduli antar sesama. Antar teman kost yang tidak saling mengenal, antar teman kost yang tidak saling bertegur sapa dan masih banyak masalah-masalah mengenai keperdulian yang terjadi di daerah perkotaan.
Mengenai ayah saya (Hartoyo), beliau sudah lama memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarga kecilnya untuk membina kehidupan berumah tangga baru dengan wanita lain.
Ibu saya (Edi Supadmi), adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa alias bekerja sebagai seorang  tenaga pengajar di SDN 025 yang kini berganti menjadi SDN 009. Beliau telah mengabdi selama berpuluh-puluh tahun lamanya dan tak pernah ada kata bosan mengajar anak didiknya.  Beliau adalah sosok idola saya kerena beliau adalah orang yang sangat kuat dan tangguh berjuang demi anak-anaknya walau hidup tanpa suami. Ibu saya adalah sosok yang paling penting dalam hidup saya. Ibuku sangat penyabar dalam menghadapi berbagai hal. Oleh karena itu ibuku adalah segalanya untuku.

Foto : Ibu saya (Edi Supadmi)



Bagian kedua
            Menempuh pendidikan TK dan SD
Saya menempuh pendidikan dari Taman Kanak-kanak didesa saya yaitu TK Melati yang sampai saat ini masih ada. Pada masa Taman Kanak-kanak hal yang paling saya suka adalah saat hari sabtu seluruh anak membawa bekal dari rumahnya masing-masing yang kemudian sesampainya disekolah anak-anak melakukan senam lalu istirahat dan makan bersama.
Pendidikan Sekolah Dasar saya tempuh selama enam tahun dan saya lulus tahun 2006. Selama enam tahun di bangku Sekolah Dasar, saya termasuk siswa yang cukpu berprestasi dengan mendapatkan ranking selalu di sepuluh besar dikelas saya. Teman-teman selama Sekolah Dasar adalah teman-teman yang baik dan menyenangkan. Teman yang lekat dalam ingatan saya adalah teman yang unik-unik. Contohnya saja Titin yang dahulu belum bisa mengucapkan huruf “R” atau orang biasa menyebutnya cedal. Lalu ada Adit, satu-satunya lelaki yang senang bergabung dengan teman wanita. Yang lebih menyukai menari daripada berolahraga seperti teman lelakinya yang lain.
Satu hal yang tidak saya lupa adalah teman masa kecil saya yang sekarang sudah menikah dan memiliki satu orang anak laki-laki. Ia bernama Cahyani Safitri yang biasa dipanggil fitri. Dia adalah siswa yang cukup berprestasi bengan menduduki peringkat tiga besar di kelas saya. Pada waktu itu saat kami sedang melakukan kegiatan les sore yang bertujuan untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir sekolah. Saat itu kami les mata pelajaran agama. Saat pelajaran tengah berlangsung, fitri berlari pergi meninggalkan ruangan tanpa permisi. Hal ini membuat bingung guru dan tentunya kami. Apalagi tidak lama setelah fitri pergi meninggalkan ruangan terdengar suara teriakan yang cukup nyaring dari arah kamar mandi yang ada di sekolah kami. Spontan saja guru kami yaitu pak endan dan juga kami berlari menuju arah suara tersebut. Dan alangkah terkejutnya kami setelah kami sampai di kamar mandi itu. Rupanya fitri berniat untuk bunuh diri karena beberapa hari ini ia dimarahi oleh orang tuanya dirumah. Dengan bujukan serta rayuan kami yang dibantu oleh guru kami fitri pun menurut untuk tidak melanjutkan aksi bunuh diri yang sebelumnya akan ia lakukan.












Menempuh Pendidikan SMP
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama saya jalani setelah saya lulus dari Sekolah Dasar. Saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Swadaya Bukit Jaya yang kini telah berganti nama menjadi SMPN 4 Ukui. Pendidikan SMP saya jalani selama tiga tahun, dan selama itulah saya dihadapkan oleh banyak hal-hal baru. Letak sekolah yang lumayan jauh tak menghalangi saya untuk aktif di berbagai kegiatan sekolah seperti OSIS, PRAMUKA, dan ekstra-kulikuler lainya. Pada organisasi sekolah berupa OSIS saya menjabat sebagai wakil sekertaris sejak kelas satu SMP. Kegiatan olahraga bersama rutin dilakukan sekolah saya setiap jumat sore dari pukul 15.30 hingga 17.00. Sedangkan kegiatan Pramuka rutin dilakukan pada hari sabtu sore dari pukul 15.00 hingga 17.30. Saya sangat menyenangi berbagai kegiatan yang diwajibkan oleh sekolah saya ini, kerena menurut saya juga berdampak positif pada perkembangan siswa.
Pada masa SMP ini saya selalu senang ketika ada perlombaan kemah untuk memperingati HUT RI atau untuk memperingati Tahun Baru Hijriah. Saya selalu terlibat dalam lomba-lomba sperti ini dan saya sangat menyukainya. Yang paling membuat saya dan teman-teman sekolah semangat mengikuti kemah adalah karena sekolah kami selalu juara dalam perlombaan seperti ini. Baik dari regu wanita maupun pria selalu meraih juara. Hal ini terkadang membuat siswa yang berasal dari sekolah lain merasa minder kalau harus bersaing dengan sekolah kami. Hal ini sudah diakui oleh teman-teman kami dari sekolah lain yang kami dapatkan selama di bumi perkemahan.
Dihadapkan pada keaadaan sekarang yang terjadi pada sekolah saya ini sangat berbeda dengan keadaan pada masa lalu, dimana sekarang banyak siswa yang berani merokok dikantin-kantin sekolah, siswa yang berani menyimpan video-video porno, dan bahkan ada siswa yang terlibat kasus pemerkosaan anak dibawah umur.  Kiranya hal ini harus menjadi perhatian pihak-pihak sekolah dan juga orang tua untuk lebih mengawasi peserta didik agar anak didik ini menjadi orang berhasil yang berguna baik bagi sesama ataupun bagi negara. Karena pada dasarnya anak didik adalah termasuk generasi penerus bangsa. Semoga kedepannya generasi penerus bangsa yang dihasilkan adalah generasi yang berkualitas baik sehingga dapat berguna bagi sesama maupun bagi bangsa. Amin.











Melanjutkan  Pendidikan ke SMK
Lulus dari SMP pada tahun 2009 dengan nilai yang cukup memuaskan. Saya melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Pasir Penyu atau biasa disebut SMK Pertanian. Sebuah sekolah yang luar biasa dan berisi guru-guru yang luar biasa. Sekolah ini berada di Kabupaten INHU (Indragiri Hulu) tepatnya di Air Molek. Perjalanan dari Ukui menuju Air Molek memakan waktu sekitar 45menit apabila ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Kedaan sekolah yang jauh dari rumah ini membuat saya harus hidup berpisah dengan keluarga saya dengan kost di Air Molek.
 Di sekolah ini dulunya terdapat tujuh jurusan yaitu, ATP (Agribisnis Tanaman Perkebunan), ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura), TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian), MP (Mekanisasi Pertanian), APERI (Agribisnis Perikanan), ATU (Agribisnis Ternak Unggas), dan TKJ (Teknik Komputer Jaringan) yang Sekarang TKJ dikembangkan lagi menjadi satu jurusan yaitu Multimedia.
Dari sekian banyak jurusan yang ada saya tertarik pada dua jurusan yaitu ATPH dan TPHP. Pada pendaftaran dan seleksi, kedua jurusan itulah yang saya masukan pada kolom jurusan yang dipilih. Dan akhirnya saya diterima di jurusan ATPH. Sebuah jurusan yang berada dibidang tanaman pangan dan hortikultura. Pada awal sekolah adalah masa-masa sulit bagi saya karena pada kelas satu saya harus masuk sore karena lokal yang ada disekolah sedang direnovasi karena  tidak cukup untuk menampung seluruh siswa yang pada saat itu berjumlah hampir 1.500 siswa. Pada kelas satu saya harus masuk pada pukul 13.00 hingga 17.30. Situasi yang biasanya  digunakan siswa untuk istirahat siang. Untungnya hal itu tidak berlangsung selama tiga tahun. Hal itu berlangsung hanya selama satu semester dikelas satu.
Pada masa SMK ini saya dihadapkan pada berbagi hal yang cukup menarik untuk menjadi bahan cerita saya. Berbagai teman dari berbagai kalangan dan suku saya dapatkan disekolah ini. Mulai dari jawa, minang, melayu, dan batak. Dari yang pendiam, pemalu, humoris, centil, suka dandan, cerewet, pintar dibidang matematika, bahasa inggris, dan lain-lain sampai yang bandel saya dapatkan disekolah ini.
Teman terbaik semasa SMK yang lekat dalam ingatan saya adalah  Ryan Agus Pambuko yang kerap dipanggil dengan sebutan “belek”. Dalam bahasa jawa kata “belek” mempunyai arti kotoran mata. Entah dari mana dan sejak kapan sebutan itu telah berlaku untuk dirinya. Mungkin dari kebiasaan dia yang sering tertidur dikelas apalagi jika guru sedang tidak ada sehingga kotoran mata kerap melekat disudut matanya. Belek adalah sosok yang menurut saya memiliki jiwa setia kawan yang tinggi. Dia lah orang yang paling sering menunggu saya untuk berangkat praktek disekolah, dan dia tidak pernah mengeluh sekalipun saya lama dalam bersiap-siap hingga kami terlambat dan mendapat omelan dari guru bersangkutan.
Awal dari keakraban kami terjalin sejak saya mendapat hukuman dari guru karena saya sms-an dikelas pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Handphone saya disita oleh guru saya untuk beberapa minggu dan saya harus membuat janji untuk tidak memainkan handphone pada saat jam pembelajaran sedang berlangsung. Dan ryan lah yang memberikan motivasi dan arahan agar saya tidak mengulanginya lagi. Hingga saat ini keakraban kami tetap tejalin dengan tetap berkomunikasi, baik melalui handphone ataupun media sosial. Sangat  banyak  teman yang mengira bahwa saya dengan ryan memiliki hubungan istimewa atau yang biasa disebut pacaran. Namun kami selalu menyangkalnya karena memang saya dan ryan tidak lebih dari teman. Banyak juga teman-teman yang menyarankan agar kami berpacaran saja kerena menurut mereka kami memiliki kecocokan. Namun lagi-lagi kami membantahnya.
Kini ryan  melanjutkan pendidikanya di INSTIPER  (Institut Pertanian) di jogjakarta dengan jurusan SPKS (Sarjana Perkebunan Kelapa Sawit). Kegiatan lain yang ia jalani selain kuliah adalah menekuni kegiatan barunya di bidang fotografi. Menurut informasi yang saya dengar kini dia tidak lagi menjadi ryan yang suka tidur dikelas, melainkan menjadi ryan yang semangat dalam belajar untuk meraih cita-citanya menjadi Asisten disalah satu perkebunan kelapa sawit yang ada didaerah Riau. Semoga ryan selalu sehat dan menjadi ryan yang baik untuk semua orang. Amin.

Foto : Ryan Agus Pambuko saat perpisahan disekolah
Saya memiliki teman sekelas yang bermacam-macam karakter. Ada Erlin Mega Saputri yang jago Bahasa Inggris, ada Evi Triyani yang jago matematika,  Denny Tri Putra yang kurus dengan sebutan jablay, ada Mella Widya Siska dan Yenni yang lemot,  Gusnur Marleny yang tomboy, Sefrita Artika yang centil,  Jambri si ketua kelas, Ridho yang terkenal bandel, Wera Oktavina yang suka membawa nasi goreng dikelas untuk teman-temanya, ada Agus Saputra yang menjengkelkan, Andika Dwi Saputra yang memiliki mata besar  sehingga mendapat julukan belor,dan masih banyak lagi teman-teman yan lain.
Saya mempunyai pengalaman yang seru saat kelas tiga SMK bersama semua teman-teman kelas saya. Yaitu ketika kami semua cabut dalam mata pelajaran fisika dan mendapat hukuman. Ide itu berawal dari saya dengan spontan. Ketika itu kami sedang ISOMA (Istirahat Sholat Makan) kira-kira pukul 12.45, ketika kami selesai sholat berjamaah di masjid yang berada di SMK, kami biasa berkumpul di luar kelas. Ketika itu cuaca sangat panas sehingga membuat kami kehausan dan malas untuk belajar. Saat itu pukul 13.00 kami harus mengikuti mata pelajaran fisika dengan ibu Itut yang menurut kami kurang menarik.  Apalagi pukul 15.30 kami harus praktek. Jadi saya berfikir untuk pulang saja karena kebetulan kost saya tidak jauh dari sekolah. Teman-teman saya setuju dengan pendapat saya termasuk ketua kelas kami. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja.
Pagi hari setelah kejadian itu, wali kelas kami datang ke kelas dan menyatakan kekecewaanya kepada kami dan meminta kami agar minta maaf kepada guru fisika kami sebelum kami dipanggil oleh guru Bimbingan Konseling. Akhirnya kami meminta maaf kapada ibu Itut. Namun ibu Itut mengatakan bahwa dua hari kedepan kami akan menerima hukuman dari beliau. Awalnya kami santai saja kerena menurut kami, kami hanya akan dihukum seperti hukuman biasa yang dilakukan guru lain kepada siswanya. Yaitu hormat bendera. Namun ternyata tidak. Kami dihukum untuk membersihkan ruang sarana laboratorium yang sudah lama tidak dipakai yang keadaanya memang sangat kotor. Hal ini membuat kami sangat menyesal karena kami membersihkan ruang dan sarana itu dari pukul 14.00 hingga 17.30. sungguh hari yang sangat melelahkan dan membuat kami menyesal.













Bagian ketiga
Melanjutkan kuliah
Setelah lulus dari SMK N Pasir Penyu, Saya melanjutkan kuliah di Universitas Islam Riau dengan jurusan yang sedang saya jalani sekarang yaitu jurusan Bahasa dan Seni. Sebelum saya diterima di Universitas ini saya mendaftar di Universitas Riau. Awalnya memang saya sangat ingin melanjutkan pendidikan saya di Universitas Riau seperti ibu saya yang menyelesaikan studi S1 nya di Universitas tersebut.
Awalnya saya telah mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Riau melalui jalur PBUD dengan mengambil jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) dan Bahasa Indonesia.   Dari sekian banyak siswa yang mencalonkan diri di Universitas Tersebut di bidang Keguruan, saya lah satu-satunya siswa yang mendapat undangan wawancara dari pihak kampus. Awalnya  saya sangat senang karena syarat untuk dapat diterima di Fakultas Keguruan itu adalah dengan dipanggilnya calon mahasiswa untuk melakukuan wawancara. Namun kenyataan tak sesuai dengan harapan. Setelah melakukan wawancara dan menerima hasilnya, ternyata saya tidak diterima di Universitas tersebut. Tak patah arang, saya melakukan pendaftaran di Universitas yang sama dan mengambil jurusan yang sama pula melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).  Hasil yang sama pun ternyata saya dapatkan. Lagi-lagi saya tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang saya inginkan.
Berlanjut dari tidak diterimanya saya di Universitas Riau, saya tetap ingin melanjutkan pendidikan saya dimanapun. Kerena menurut saya menempuh pendidikan itu sangatlah  penting. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar Universitas Islam Riau dengan mengambil jurusan Bahasa Indonesia dan Sendratasik. Setelah melakukan tes, akhirnya saya diterima di Universitas Islam Riau dengan jurusan Bahasa Indonesia.
Banyak hal yang membuat saya ingin menjadi guru, serta mengapa saya memilih jurusan bahasa indonesia,  diantaranya :
ü  Karena ibu saya yang juga seorang guru di sebuah Sekolah Dasar. Dari ibu, saya belajar banyak hal termasuk indahnya menjadi guru. Ibu selalu memberikan motivasi berupa kesenanganya selama menjadi guru. Sejak SD saya lebih menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Entah karena dulu ibu saya yang mengajarkan mata pelajaran tersebut, entah karena penyampaian dan pemahaman yang diberikan mudah untuk diterima, atau mungkin kerena keduanya.

ü  Kehidupan keluarga saya yang kebanyakan menjadi guru. Dimulai dari kakak dari ibu saya, sampai adik dari ibu saya adalah guru.  Mereka adalah guru dibidangnya masing-masing. Melihat kehidupan keluarga saya yang kebanyakan menjadi guru merupakan salah satu alasan saya untuk menjadi guru seperti mereka.

ü  Hidup tanpa seorang ayah yang saya jalani membuat saya ingin menjadi orang berhasil. Dan menurut saya guru adalah salah satu orang yang berhasil. Hidup tanpa ayah membuat saya ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa saya bisa berhasil walau hidup tanpa ayah. Terlebih saya ingin membuktikan kepada ayah saya bahwa saya bisa berhasil tanpa dia yang telah tega meninggalkan keluarganya demi menikah lagi dengan wanita lain.

ü  Guru favorit saya semasa SMP adalah guru bahasa indonesia. Ibu Yuriah Wati namanya yang biasa dipanggil ibu Yuri. Adalah sosok yang sabar dalam menghadapi kenakalan-kenakalan siswa yang di didiknya. Guru yang selalu menebar senyum setiap kali bertemu dengan siswanya. Sosoknya yang sabar ini membuat siswa mudah memahami dari materi yang ia sampaikan. Oleh karena itu ia banyak disenangi oleh siswa. Hal ini terbukti dari pemilihan ‘guru terbaik’ yang di adakan oleh OSIS  pada saat itu dan hasil polling menytakan bahwa ibu yuri dinyatakan sebagai guru terbaik pada saat itu.

ü  Guru tegas yang menyampaikan meteri dengan tepat sehingga membuat saya memahami apa yang disampaikan olehnya. Dia adalah ibu Kristina yang biasa dipanggil ibu Kris. Sosok tegas yang lekat dalam dirinya membuat saya kagum dengan beliau. Hukuman akan ada dan tidak ada toleransi bagi siswa yang tidak membuat tugas. Hal ini saya rasakan berdampak positif bagi siswa, karena dengan begitu siswa akan merasa memiliki tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru dan mau tidak mau siswa akan belajar demi mengerjakan tugas-tugasnya.

ü  Menurut saya guru merupakan orang yang berhasil. Guru dapat membuat seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari sudah tahu menjadi lebih tahu. Dan saya bangga dengan guru karena jasa-jasanya yang diakui oleh semua orang. Oleh karena itu saya berkeinginan untuk menjadi guru.
Saya beruntung di jurusan ini karena ternyata banyak memberikan pencerahan serta mengajari bagaimana merubah anak didik menjadi lebih baik dalam segala aspek. Merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Membentuk jiwa yang bermental kuat dan berkarakter yang mulia. Merubah pola pikir ke arah kehidupan yang lebih baik. Ya itulah tugas mulia sebagai seorang pendidik dan inilah yang saya kagumi serta saya pelajari sekarang. Saya nyaman kuliah disini, indeks prestasi pun cukup memuaskan. Sampai tak terasa sekarang saya sudah tingkat lima atau semester lima.
            Saya memiliki teman yang cukup menyenangkan difakultas dan kelas ini. Di kelas ini saya memahami berbagai macam watak dan kepribadian teman-teman saya. Saya bengga memiliki mereka semua dan semoga kami dapat saling melengkapi dan mengisi kekurangan yang lain.

Bagian keempat
Motivasi hidup
Kehidupan yang saya jalani hingga saat ini dapat dikatakan tanpa kasih sayang seorang ayah. Hal yang membuat saya ingin terus belajar dan sukses adalah karena saya ingin membuktikan pada ayah saya bahwa ia telah salah telah meninggalkan ibu dan anak-anaknya, dan membuktikan bahwa saya bisa berhasil tanpa dia.
Saat terakhir yang saya ingat adalah ketika ayah saya mengucapkan “selamat ulang tahun” kepada saya di usia saya yang ke 19 tahun. Setelah sekian lama saya tak pernah bertegur sapa dengannya, di hari itulah ia mengirimkan pesan singkat berupa ucapan selmat ulang tahun untuk saya. Saya benar-benar terharu di hari itu. Sekian lama saya hidup, hanya sekali itu saya mendapat ucapan selamat ulang tahun dari seorang ayah. Untuk ayah yang jauh entah dimana, semoga engkau baik-baik saja.
Saat  ini saya memiliki seseorang yang spesial yang dapat membuat hari-hari saya lebih indah. Namanya Vicko Mafiangga, biasa dipanggil Vicko. Kami telah saling mengenal sejak masa SMK. Namun kedekatan kami baru terjalin pada bulan Mei di tahun 2013. Kedekatan kami berawal dari kejadian yang kurang mengenakkan.  Malam  itu saya dengan teman-teman saya sedang jalan-jalan bersama. Ketika jam telah menunjukan pukul 21.00, saya mengajak teman-teman saya untuk pulang. Namun ternyata teman-teman saya belum ingin pulang. Saya sudah risau dengan waktu yang berjalan semakin larut. Akhirnya saya memutuskan untuk meminta jemput dengan Vicko.
Sekitar pukul 22.30 akhirnya Vicko bersama dengan teman semasa SMK datang menjemput saya. Melihat kedatangn Vicko untuk menjemput saya, teman-teman saya marah terhadap saya. Karena menurutnya saya tidak setia kawan dengan pulang terlebih dahulu. Saya tidak memperdulikan celotehan teman saya dan memutuskan untuk tetap pulang kerena menurut saya tidak wajar seorang wanita bermain hingga larut malam. Ketika saya sampai dikost, saya langsung diminta untuk istirahat oleh Vicko. Namun pagi harinya, vicko menasehati saya tentang kejadian tadi malam. Dan sejak itu kedekatan kami berlangsung hingga sekarang.
Foto : Vicko Mafiangga



Bagian kelima
Cita-cita hidup ku
Selain ingin menjadi seorang pendidik yang profesianal, saya masih memiliki banyak cita-cita dalam hidup saya. Namun cita-cita sederhana saya adalah ingin membahagiakan ibu saya yang sangat saya cintai. Bagi saya, banyak hal yang dapat saya lakukan untuk mambahagiakan ibu saya. Kata guru saya semasa SMK, dengan saya menjadi anak berbakti saja sudah cukup untuk membuat orang tua bahagia.
Rasa cinta terhadap ibu saya sangatlah besar, sehingga membuat saya ingin selalu menjaganya. Dalam jarak yang membuat kami jarang bertemu begini, saya selalu menyempatkan diri untuk menanyakan kabar ibu saya minimal satu minggu sekali.
Saya berdoa agar ibu selalu dalam lindungan-Nya, agar ibu senantiasa bahagia. Dan inilah sebuah puisi untuk ibu ku tercinta.

Hal terindah
Bagiku…… tiada yang lebih indah selain senyuman ibuku…
Bagiku…. Kebahagiaan ibuku adalah segalanya untuk ku…
Dan bagiku… ibuku adalah yang nomor satu…
            Tiada yang bisa menggantikan posisi ibuku
            Karena ibuku adalah curahan hatiku
            Selain yang menciptakan ku
Ibu……
Ketahuilah bu,,, aku sangat menyayangimu
Selalulah tersenyum bu…
Karena senyumu memberikan semangat baru untuk ku..
             Bu…
Aku sayang ibu……..
Aku cinta ibu…..
Dan aku tak ingin kehilanganmu
                                                Desi Riantika

Kenangan
 Awal masuk SMK ( masa ospek)
 Kebersamaan sahabat
   Hasil lomba kaligrafi

 Saat lomba merangkai bunga
 Hasil lomba memasak

Saat debat Bahasa Inggris
Saat perpisahan
 Awal perkuliahan (masa ospek)
 selesai ujian smt 3
 saat berlibur di jawa
                                  ibu dan kakak tercinta
    bermain ke alam mayang
    makan bersama di alam mayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar