Kamis, 20 November 2014

KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK BLOGGER MAHASISWA



KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK BLOGGER MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM RIAU, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, JURUSAN BAHASA DAN SENI, PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA, ANGKATAN 2012 KELAS A, ATAS NAMA KHAIDIR

Kesalahan berbahasa tataran semantik dapat berkaitan dengan bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik ini penekananya pada penyimpangan makna, baik yang berkaitan dengan fonologi, morfologi, maupun sintaksis.
Setiap kata memiliki makna tertentu yang berbeda dengan kata yang lain. Kendatipun berbeda ada beberapa kata yang sekilas tampaknya memiliki makna yang hampir sama, tetapi jika diteliti lebih saksama lagi akan tampaklah bahwa masing-masing kata itu memiliki perbedaan. Kata-kata yang bersinonim biasanya memiliki persamaan makna yang bersifat tidak menyeluruh atau tidak total. Kesamaanya hanya bersifat sebagian.
Biasanya orang membuka kamus untuk mengetahui sebuah makna atau arti sebuah kata, cara menuliskanya, atau cara melafalkanya. Akan tetapi, banyak juga orang yang menginginkan lebih dari itu. Mereka ingin menemukan kata tertentu untuk mengetahui pemakaianya secara tepat.
Ketepatan makna dan kelaziman pemakaian kata perli diperhatikan ketika memilih kata. Dalam kegiatan berbahasa, pilihan kata merupakan aspek yang sangat penting karena pilihan kata yang tidak tepat selain menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat mengganggu kejelasan informasi dan rusaknya situasi komunikasi juga tidak jarang disebabkan oleh penggunaan pilihan kata yang tidak tepat. Berikit ini akan disajikan beberapa contoh wujud kesalahan pilihan kata.

1.      Penggunaan kata sawal dengan syawal
Bentuk tidak baku      = kakak saya meninggal pada bulan sawal
Bentuk baku                = kakak saya meninggal pada bulan syawal

Pada kalimat kakak saya meninggal pada bulan sawal,  Kata sawal dalam KBBI tidak memiliki arti, sedangkan maksud dari kalimat tersebut adalah nama bulan syawal yang dalam KBBI  ( Hal : 1368) berarti bulan ke-10 tahun Hijriah (29 hari). Jadi penggunaan kata yang benar adalah kata syawal. Oleh karena itu kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi kakak saya meninggal pada bulan syawal.

2.      Penggunaan kata langsung dengan segera
Bentuk tidak baku      = dan saya langsung menelpon ibu saya
Bentuk baku                = dan saya segera menelpon ibu saya

Pada kalimat dan saya langsung menelpon ibu saya, kata langsung dalam kalimat tersebut kurang tepat. Kata langsung dalam KBBI (Hal : 785) berarti : 1. Terus (tidak dengan perantaraan, tidak berhenti, dsb); 2. Berlanjut 9hingga beberapa lamanya, hingga jauh,dsb); 3. Lewat dari tujuan, sehingga kata langsung tersebut kurang tepat jika disandingkan dengan kalimat itu. Kata yang cocok disandingkan dengan kalimat tersebut adalah kata segera yang dalam KBBI (Hal : 1240) berarti lekas; buru-buru; tergesa-gesa; cepat (tentang peralihan waktu). Jadi kalimat tersebut sebaiknya diperbaiki dengan menggunakan kata segera, sehingga menjadi kalimat dan saya segera menelpon ibu saya.

3.      Penggunaan kata jam dengan pukul
Bentuk tidak baku           = Setelah sekitar 45 menit saya dan rombongan pun sampai ke Bengkalis sekitar jam 8 malam.
Bentuk baku                    = Setelah sekitar 45 menit saya dan rombongan pun sampai ke Bengkalis sekitar pukul 8 malam.

Pada kalimat Setelah sekitar 45 menit saya dan rombongan pun sampai ke Bengkalis sekitar jam 8 malam, kata jam merupakan bentuk pemakaian kata yang salah. Penggunaan kata pukul dan jam harus dilakukan dengan tepat. Kata pukul menunjukan waktu, sedangkan kata jam menunjukan jangka waktu. Kata jam pada kalimat ini tidak tepat karena untuk menyatakan waktu digunakan kata pukul.  Jadi pada kalimat tersebut seharusnya menggunakan kata pukul. Sehingga kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi Setelah sekitar 45 menit saya dan rombongan pun sampai ke Bengkalis sekitar pukul 8 malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar