Kamis, 20 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA BLOGGER UNIVERSITAS ISLAM RIAU


ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA BLOGGER UNIVERSITAS ISLAM RIAU BAPAK DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd

1.      Pada Penulisan kata paedagogie
Kata paedagogie berasal dari istilah asing , yang jika  dalam bahasa indonesia berarti ilmu pendidikan atau ilmu pengajaran. Dalam penulisanya beliau menggunakan istilah paedagogie untuk menjelaskan kata ilmu pendidikan. Alangkah lebih baiknya jika beliau menggunakan bahasa indonesia yang lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Kata paedagogie jika dalam bahasa indonesia menjadi pedagogi yang berarti ilmu pendidikan; ilmu pengajaran (KBBI 2008 : 1035). Jadi penulisan yang benar adalah pedagogi.

2.      Pada Penulisan Kata Ilmmu
Pada penulisan kata ilmmu, bapak DRS.H. SYAFWI KHALIL,M.Pd menambahkan fonem /m/ pada kata tersebut sehingga kata tersebut berubah makna atau bahkan tidak memiliki makan. Kata ilmu pada dasarnya dituliskan dengan menggunakan fonem /m/ dengan jumlah satu. Penambahan fonem /m/ pada kata tersebut menjadikan kata tersebut tidak memiliki makna.
Kata ilmmu dalam KBBI tidak ditemukan. Sedangkan kata ilmu dalam KBBI (2008 : 524) berarti 1. pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu; 2. Pengetahuan atau kepandaian.
Oleh karena itu kata tersebut sebaiknya diperbaiki dengan cara menghilangkan satu fonem /m/ yang ada pada kata tersebut sehingga menjadi kata ilmu.



3.      Pada penulisan kata binbingan
Pada penulisan kata binbingan, yang dimaksud oleh bapak DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd adalah adalah kata bimbingan. Namun, penggunaan fonem /n/ yang menggantikan fonem /m/ pada kata bimbingan menjadikan kata tersebut menjadi salah.
Kata bimbingan berasal dari kata dasar bimbing yang berarti 1. pimpin; asuh; 2. Tuntun (KBBI 2008 : 193). Jadi perbaikan kata tersebut adalah dengan mengganti fonem /n/ yang pertama dengan fonem /n/ sehingga menjadi bimbingan.

4.      Pada Penulisan Kata Berlansung
Pada penulisan kata berlansung yang dimaksud oleh bapak DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd, adalah kata berlangsung. Namun, pada kata tersebut terjadi penghilangan fonem /g/ yang menyebabkan kata tersebut menjadi salah.
Kata berlangsung berasal dari kata dasar langsung yang berarti 1. Terus; 2. Berlanjut; 3. Lewat dari tujuan; 4. Jadi (tidak urung) (KBBI 2008 : 785). Jadi perbaikan kata tersebut adalah dengan menambahkan fonem /g/ pada kata tersebut sehingga menjadi kata berlangsung.

5.      Pada Kata Mengambar
Pada penulisan kata mengambar, yang dimaksud oleh bapak DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd, adalah kata menggambar. Kata tersebut mengalami penghilangan fonem /g/ sehingga menjadikan kata tersebut salah.
Kata menggambar berasal dari kata dasar gambar yang berarti tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dsb; lukisan (KBBI 2008 : 409).
Jadi pada kata tersebut sebaiknya diperbaiki dengan menambahkan fonem /g/ sehingga menjadi kata menggambar.

6.      Kesalahan tanda baca
Pada kalimat sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orng tua . guru. Pemimpn program pembelajaran latihan dan masyarakat, penggunaan tanda baca yang terdapat pada kalimat tersebut adalah salah. Penggunaan tanda sangatlah beragam. Diantaranya adalah dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan, dipakai pada akhir singkatan nama orang, dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu, dan sebagainya.
Dalam kalimat tersebut, tanda yang seharusnya digunakan adalah tanda koma ( , ), karena dalam kalimat tersebut menandakan adanya jeda, bukan akhiran atau intonasi final. Jadi kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan tanda baca yang sesuai sehingga menjadi sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orng tua, guru, pemimpin program pembelajaran latihan dan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar