ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA BLOGGER UNIVERSITAS ISLAM RIAU BAPAK
DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd
1.
Pada
Penulisan kata paedagogie
Kata paedagogie
berasal dari istilah asing , yang jika dalam
bahasa indonesia berarti ilmu pendidikan atau ilmu pengajaran. Dalam
penulisanya beliau menggunakan istilah paedagogie untuk menjelaskan kata ilmu
pendidikan. Alangkah lebih baiknya jika beliau menggunakan bahasa indonesia
yang lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Kata paedagogie
jika dalam bahasa indonesia menjadi pedagogi yang berarti ilmu pendidikan; ilmu
pengajaran (KBBI 2008 : 1035). Jadi penulisan yang benar adalah pedagogi.
2.
Pada
Penulisan Kata Ilmmu
Pada penulisan kata ilmmu, bapak DRS.H. SYAFWI KHALIL,M.Pd
menambahkan fonem /m/ pada kata tersebut sehingga kata tersebut berubah
makna atau bahkan tidak memiliki makan. Kata ilmu pada dasarnya dituliskan
dengan menggunakan fonem /m/ dengan jumlah satu. Penambahan fonem /m/
pada kata tersebut menjadikan kata tersebut tidak memiliki makna.
Kata ilmmu dalam KBBI tidak ditemukan. Sedangkan kata ilmu
dalam KBBI (2008 : 524) berarti 1. pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu; 2. Pengetahuan
atau kepandaian.
Oleh karena itu kata tersebut sebaiknya diperbaiki dengan cara
menghilangkan satu fonem /m/ yang ada pada kata tersebut sehingga
menjadi kata ilmu.
3.
Pada
penulisan kata binbingan
Pada penulisan kata binbingan, yang dimaksud oleh bapak
DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd adalah adalah kata bimbingan. Namun,
penggunaan fonem /n/ yang menggantikan fonem /m/ pada kata
bimbingan menjadikan kata tersebut menjadi salah.
Kata bimbingan berasal dari kata dasar bimbing yang
berarti 1. pimpin; asuh; 2. Tuntun (KBBI 2008 : 193). Jadi perbaikan kata
tersebut adalah dengan mengganti fonem /n/ yang pertama dengan fonem /n/
sehingga menjadi bimbingan.
4.
Pada
Penulisan Kata Berlansung
Pada penulisan kata berlansung yang dimaksud oleh bapak
DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd, adalah kata berlangsung. Namun, pada kata
tersebut terjadi penghilangan fonem /g/ yang menyebabkan kata tersebut
menjadi salah.
Kata berlangsung berasal dari kata dasar langsung
yang berarti 1. Terus; 2. Berlanjut; 3. Lewat dari tujuan;
4. Jadi (tidak urung) (KBBI 2008 : 785). Jadi perbaikan kata tersebut
adalah dengan menambahkan fonem /g/ pada kata tersebut sehingga menjadi
kata berlangsung.
5.
Pada
Kata Mengambar
Pada penulisan kata mengambar, yang dimaksud oleh bapak
DRS.H. SYAFWI KHALIL, M.Pd, adalah kata menggambar. Kata tersebut
mengalami penghilangan fonem /g/ sehingga menjadikan kata tersebut
salah.
Kata menggambar berasal dari kata dasar gambar yang berarti tiruan
barang (orang, binatang, tumbuhan,dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan
sebagainya pada kertas dsb; lukisan (KBBI 2008 : 409).
Jadi pada kata tersebut sebaiknya diperbaiki dengan menambahkan
fonem /g/ sehingga menjadi kata menggambar.
6.
Kesalahan
tanda baca
Pada kalimat sebab itu yang bertanggung jawab terhadap
pendidikan ialah orng tua . guru. Pemimpn program pembelajaran latihan dan
masyarakat, penggunaan tanda baca yang terdapat pada kalimat tersebut
adalah salah. Penggunaan tanda sangatlah beragam. Diantaranya adalah dipakai
pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan, dipakai pada akhir
singkatan nama orang, dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan jangka waktu, dan sebagainya.
Dalam kalimat tersebut, tanda yang seharusnya digunakan adalah
tanda koma ( , ), karena dalam kalimat tersebut menandakan adanya jeda, bukan
akhiran atau intonasi final. Jadi kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan
menggunakan tanda baca yang sesuai sehingga menjadi sebab itu yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orng tua, guru, pemimpin program
pembelajaran latihan dan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar